Jika lampu traffic light berwarna merah, maka
Berhenti
Pernyataan di atas dapat di tulis dalam pernyataan-pemilihan (selection statement) atau di sebut juga pernyataan-kondisional sebagai berikut:
If kondisi then
aksi
Dalam bahasa Indonesia, if berarti “jika” dan then artinya “maka”, kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah ; aksi sesudah kata then hanya di laksanakan apabila kondisi bernilai benar. Sebaliknya, apabila kondisi bernilai salah, maka aksi tidak di laksanakan. Perhatikan bahwa kata yang di garis bawahi. If dan then merupakan kata kunci (keywords) untuk struktur pemilihan ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu persyaratan di penuhi. Misalnya :
If air di dalam ketel mendidih then
Matikan api kompor
If suhu ruangan di atas 50 C then
Bunyikan alarm tanda bahaya
If mobil rusak then
Pakai saja sepeda motor
If x habis di bagi 2 then
Tulis bahwa x bilangan genap
Dan lain sebagainya.
Struktur pemilihan if-then hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi (persyaratan) di penuhi (bernilai benar), dan tidak memberi pilihan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk pemilihan yang lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya :
If kondisi then
aksi 1
else
aksi 2
Else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi bernilai benar, aksi 1 akan di kerjakan, tetapi kalau tidak, aksi 2 yang akan di kerjakan. Misalnya pada pernyataan berikut:
If lampu A nyala then
Tekan tombol merah
Else
Tekan tombol biru
Jika lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah di lakukan, sebaliknya, aksi tekan tombol biru di lakukan bila lampu A tidak menyala.
Contoh lainnya adalah menentukan nilai terbesar dari dua buah bilangan bulat, x dan y (andaikan xy).
If x > y then
Tulis x sebagai bilangan terbesar
Else
Tulis y sebagai bilangan terbesar
Menentukan apakah bilangan bulat x merupakakn bilangan genap atau ganjil :
If x habis di bagi 2 then
Tulis x adalah bilangan genap else
Tulis x adalah bilangan ganjil.
Apabila pilihan aksi yang di lakukan lebih dari dua buah, maka struktur pemilihannya menjadi lebih rumit, seperti pada contoh berikut (pemilihan bersarang atau nested-if);
If lampu traffic light berwarna merah then
Berhenti
Else
If lampu traffic light berwarna kuning then jalan hati-hati
Else
Jalan terus
Perhatikanlah bahwa penggunaan indentasi (rongak kosong) membuat algoritma menjadi lebih mudah di baca. Tanpa indentasi, algoritma menjadi sulit di baca, misalnya jika algoritma di tulis seperti ini:
If lampu traffic light berwarna merah then
Hentikan kendaraan anda
Else if lampu traffic light berwarna kuning then
Jalan dengan hati-hati else
Jalan terus
Anda sebagai penulis algoritma sangat di anjurkan untuk membuat indentasi semacam ini pada setiap struktur pemilhan, agar algoritma menjadi lebih mudah di baca.
Contoh lain dari pentingnya penggunaan indentasi adalah pada pemilihan bersarang untuk menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan terbesar dari tiga buah bilangan x, y, dan z.
If x > y then
If x > z then
Tulis x sebagai bilangan terbesar
Else
Tulis z sebagai bilangan terbesar
Else
If y > z then
Tulis y sebagai bilangan terbesar
Else
Tulils z sebagai bilangan terbesar
Bayangkan betapa sulitnya memahami algoritma di atas jika ia tulis seperti di bawah in :
If x > y then
If x > z then
Tulis x sebagai bilangan terbesar
Else tulis z sebagai bilangan terbesar
Else if y > z then
Tulis y sebagai bilangan terbesar
Else tulis z sebagai bilangan terbesar
Tentu saja masalah menentukan bilangan terbesar untuk empat bilangan atau lebih mempunyai struktur pemilihan bersarang yang makin rumit.
Kelebihan struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang memungkinkan pemroses mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. Tanpa struktur pemilihan, kita tidak mungkin menulis algoritma untuk permasalahan yang demikian kompleks.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar