Rabu, 12 Desember 2012

Sejarah Kata Algoritma dalam Pemrograman

Apakah kalian pernah membuat suatu program, misalnya program Euclidean. Dalam membuat program tersebut tentunya agar mendapatkan output yang di inginkan maka program tersebut haruslah berisi urutan penyelesain masalah yang di susun secara sistematis dan di tulis dalam bahasa pemrograman tertentu (misalnnya Bahasa Pascal). Urutan langkah-langkah penyelesaian masalah inilah yang di namakan algoritma.

Ada banyak definisi algoritma yang di jumpai di berbagai literatur, namun definisi yang umum algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah.
Jadi, program komputer pada hakikatnya adalah realisasi teknis dari sebuah algoritma. Disebut realisasi teknis karena algoritma di kodekan ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

Di tinjau dari asal usul kata, kata algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Kata ini tidak muncul di dalam kamus Webster sampai akhir tahun 1957. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab [KNU73].Anda di katakana algorist jika anda menggunakan angka Arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asala kata algorism ini namun hasilnya kurang memuaskan. Kata algorism berasal dari nama penulis buku Arab yang terkenal, yaitu Abu Ja’far Muhammad ibnu Musa al-Khuwarizmi(al-Khuwarizmi di baca orang Barat menjadi algorism).

Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab al jabar wal-muqabala, yang artinya “Buku pemugaran dan Pengurangan” ( The book of restoration and education). Dari judul buku kita juga memperoleh akar kata “aljabar” ( algebra). Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering di kelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang sudah biasa/lumrah, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur di pakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna aslinya [PAR95]. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm di serap menjadi algoritma.

Pada tahun 1950, kata algoritma sering di hubungkan dengan “ algoritma Euclidean” (Euclid’s Algorithm), yaitu proses untuk menemukan pembagi bersama terbesar ( Common greatest divisor  atau gcd ), dari dua buah bilangan bulat tak-negatif adalah bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi kedua bilangan tersebut. Misalnya, m=8 dan n=12. Faktor pembagi 80 adalah 1,2,4,5,8,10,16,20,40,80 dan factor pembagi 12 adalah 1,2,3,4,6,12, maka gcd (80,12)=4 Langkah-langkah mencari gcd (80,12) dengan algoritma Euclidean sebagai berikut:

80/12=6, sisa 8

12/8 =1, sisa 4

8/4=0, sisa 0

Karena pembagian yang terakhir menghasilkan 0, maka sisa pembagian terakhir sebelum 0, yaitu 4. Menjadi gcd(80,12). Jadi gcd (80,12) = gcd = (12,8)= gcd(8,4)=gcd(4,0) Proses mencari gcd dari 80 dan 12 juga dapat diilustrasikan sebagai berikut:

80= 6.12+8

12=1.8+4

8=2.4+0

Ada beberapa versi algoritma Euclidean, salah satu versinya sebagai berikut:

PROGRAM Euclidean
Diberikan dua buah bilangan bulat tak negative m dan n (m≥n). Algoritma Euclidean mencari pembagi bersama terbesar, dari kedua bilangan tersebut, yaitu bilangan bulat positif yang habis membagi m dan n.

ALGORITMA
Jika n = 0, maka
M adalah jawabannya;
Stop
Tetapi jika n ≠ 0 ,
Lanjutkan ke langkah 2.
Bagilah m dan n dan misalkan r adalah sisanya.
Gantilah nilai m dengan nilai n dan nilai n dengan nilai r, lalu ulang kembali ke langkah 1.
Artikel Terkait
Judul: Sejarah Kata Algoritma dalam Pemrograman; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar